Penembak Jitu Sewaan TRIAD - Studi Panggung 27
Naskah Saini K.M yang satu ini sangat jarang sekali dipentaskan, bahkan di beberapa kelompok teater khususnya di bandung, yang menggarap naskah ini hanya Teater Awal bandung saja untuk sampai saat ini,” Penembak Jitu Sewaan Triad” memang beda dari yang lain dimulai bentuk naskah yang awalnya pun sudah berbeda dari kebiasaan naskah naskah Saini K.M lainya. Naskah yang satu ini mempunyai bentuk khas yaitu seperti naskah longser atau bisa disebut teater rakyat yang berkembang di Jawa Barat khususnya sunda.
Dengan gaya naskah seperti itu, Saini K.M menyajikanya dengan segar, banyak hal hal komedi yang menjadi ciri khas dari naskah tersebut baik dari dialog, tokoh , plot dan nama tokohnya pun sangat unik dan mempunyai makna tersendiri.
Salah satunya tokoh yang bernama Jujur Bajuri seorang seniman patung yang diperankan oleh Hilman Fahlevi (Kerod) mempunyai kepribadian jujur kemudian baik, yaa layaknya seorang seniman yang selalu menciptakan karyanya, tokoh ini menjadi peran centralistik di naskah Penembak Jitu Sewaan Triad, dan menjadi eksposisi awal untuk pengembangan konflik - konflik lainya yang terjadi di naskah ini, Kerod berhasil memainkan peran itu sangat baik akhirnya pertunjukan dinikmati oleh apresiator yang hadir, serta tidak lupa juga kerja tim yang dibangun dalam proses garapan ini sangat baik hingga bisa membuat hasil baik pula.
Kemudian ada tokoh yang bernama Bajul Jazuli diperankan oleh Hendi Rohaendi (Bugs) adalah seorang kerabat dari Jujur Bajuri, mempunyai kepribadian humoris, baik serta rajin, tokoh ini pun menjadi pencair dari setiap adegan serta tokoh pelerai konflik. Kemunculan tokoh – tokoh yang lain pun sangat variatif dan membangun suasana konflik yang terjadi.
Dalam konsep garapnya di pertunjukan ini “Sangu” sebagai sutradara menggarap konsep realis untuk membuat struktur dramatik konflik yang terjadi sesuai babak dan adegan adeganya, kemudian sedikit memakai teori brehtian di adegan awal yaitu dengan adanya seorang dalang yang memberitahukan sinopsis tentang pertunjukan ini, tetapi dengan konsep garap yang “Sangu” bangun, tokoh dalang yang ada di naskah tersebut adalah seorang MC yang menjadi bagian dari pertunjukan itu. Kemudian secara set properti pun tidak seutuhnya realis tetapi bisa mewakili simbol simbol yang di inginkan naskah tersebut. Berbicara ruang, waktu dan peristiwa yang terjadi dinaskah ini hanya ada dua yaitu dirumah seorang seniman patung itu dan di kantor pengadilan.
Penembak Jitu Sewan Triad ini berbicara tentang kondisi sosial yang berkembang pada saat orde baru, munculnya isu isu yang berkembang saat itu yaitu tentang petrus “penembak misterius”.
Petrus adalah suatu operasi rahasia dari Pemerintahan Soeharto pada tahun 1980-an untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi pada saat itu. Operasi ini secara umum adalah operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah. Pelakunya tak jelas dan tak pernah tertangkap, karena itu muncul istilah "petrus" (penembak misterius) Masalah Petrus waktu itu memang jadi berita hangat, ada yang pro dan kontra, baik dari kalangan hukum, politisi sampai pe-megang kekuasaan.
Amnesti Internasional pun juga mengirimkan surat untuk menanyakan kebijakan pemerintah Indonesia waktu itu, sumber data ini diambil dari Wikipedia.
Lalu apa hubunganya dengan naskah “Penembak Jitu Sewaan Triad “ ini ?
Dalam konteks kejadian yang terjadi dalam naskah tersebut memang tidak jauh dengan apa yang terjadi pada zaman orde baru yaitu tentang “petrus”, tetapi dalam naskah tersebut ada hal hal lain yang di bahas dan menjadi konflik central yaitu tentang hak cipta seorang seniman yang mempunyai kepribadian jujur, kemudian ada 3 orang tokoh mencampuri urusan seorang seniman tersebut bahkan merugikan kehidupanya.
3 orang ini dianalogikan mempunyai kepribadian layaknya TRIAD yang sangat kuat dan mempunyai banyak cara untuk berkuasa hingga orang yang lemah pun tertindas dengan taktik dan muslihatnya, dengan konflik yang berkembang itupun akhirnya Jujur Jurdana seorang seniman patung termakan oleh segala muslihat 3 orang itu yang bisa disebut TRIAD.
Semua karya patungnya di ambil alih hak ciptanya. Bahkan dengan kekejaman TRIAD itu seorang Jujur Jurdana hampir dimusnahkan oleh penembak jitu sewaan triad, tetapi kondisi berubah semua kejahatan TRIAD itu mulai terungkap dengan kemunculan tokoh tokoh lain,membuat alur cerita menemukan resolusi dari konflik yang terjadi, dengan sistem hukum yang berkembang akhirnya terbongkar segala tipumuslihat TRIAD itu.
Tidak ada komentar: