Puisi Ozi Goslow - Toleransi Cinta | #10HariBerceritaLewatPuisi
Kita bukan istiqlal atau katedral yang kesuciannya begitu kental
Kita juga bukan manusia kekal sebab pasti berjumpa ajal
Anggap saja aku alkitab dan kau alquran, satu tujuan namun berseberangan
Percaya pada satu Tuhan, namun berbeda keyakinan
Tapi saat dihadapkan oleh rasa yang mampu mematikan akal, mengapa kita menjadi dua orang yang bebal hingga lahir dua perbedaan yang janggal
Memaksakan beda untuk jadi sama, menghantam logika dengan kata cinta
Kita terjerumus dalam lubang neraka lantaran lebih mengutamakan rasa
Rumit tapi rasa tak mampu berkelit, sakit tapi hati tak sanggup menjerit, pahit tapi hati tak mampu pamit
Haruskah kita salahkah Tuhan yang menghadirkan perbedaan?
Atau kita rayakan saja perasaan yang telah kita ciptakan?
Tidak ada komentar: