Bedah Naskah Studi Panggung 35 “ Semar Gugat “ Karya Nano Rintiarno
Bedah naskah merupakan salah satu rangkaian penting sebelum mementaskan suatu pertunjukan, Selain Aktor dan penata bedah naskah menjadi tugas utama sutradara untuk memahi secara keseluruhan baik yang tersurat ataupun tersirat demi kelancaran dan keberhasilan pementasan.
Bedah
naskah Semar Gugat Karya Nano Riantiarno dalam rangka Studi Panggung 35
dilaksanakan bersama Narasumber Andi Piteuk pada hari Minggu, ( 19/3/2023).
Setelah
melalui berbagai proses menuju studi panggung 35 seperti olah tubuh, reading
dan casting, kini bedah naskah merupakan rangkaian proses baru sebagai
pembelajaran baru untuk anggota 35 dalam mengenal naskah dan panggung.
Tujuan
diadakannya bedah naskah ini secara umum untuk memberi ilmu seluruh tim yang
terlibat, agar bisa memahami lebih dalam naskah yang akan di garap. agar aktor,
penata dan tim lainnya dapat menyatu dalam satu pertunjukan yang utuh dan
sempurna.
Bedah
naskah kali ini di mulai dengan mempelajari keseluruhan proses kerja aktor
dalam Teater, seperti Cara mengembangkan karakter dalam peran, vocal yang harus
menjadi identitas, motif gerak yang jelas, cara siap menjadi aktor dengan
menghilangkan rasa malu, nervous dan rasa malas, olah sukma dengan
menghadirkan, masukan, dan serap dalam hati aktor serta cara observasi dan
menjaga konsistenitas terhadap pemeranan.
Selain
mempelajari bagaimana cara kerja aktor dalam teaeter, bedah naskah kali ini
juga memulai dengan peran dan tugas bagi para koordinator dan penata studi
panggung 35 seperti perbedaan target
pembentukan tokoh dalam olah tubuh dengan olahraga biasa, mecari dan melakukan
fitting baju di kaca setelah karakter tokoh konsisten, dan perlunya koreo dalam
teater.
Naskah Semar Gugat Karya Nano Riantiarno ini mengisahkan mengisahkan tokoh wayang Semar yang mencoba dan gagal balas dendam terhadap Arjuna dan Srikandi karena telah mempermalukannya dengan memotong sejumput rambutnya saat mereka kesurupan ratu iblis Durga. Semar yang telah meminta perubahan bentuk pada dewa sehingga menjadi Prabu Sanggadonya gagal menghadapi seluruh setan Gandamayit karena yang mampu mengalahkannya hanya semar, hanya semar, kesaktian semar.
Naskah
semar gugat dalam proses pertunjukan Studi Panggung 35 ini akan diadaptasi
secara kontekstual menuju zaman, pada tahun 2023.
Atas
hasil menelisi dan berdiskusi sutradara dan tim melihat semangat atau ruh semar
gugat dicocokan dengan konstektual zaman itu maka untuk menambah semangat ruh naskah
akan dibuat dan dicocokan dengan peristiwa zaman ini.
Kritikik
sosial disesuaikan zaman itu, politik zaman itu super semar, kehidupan sosial,
ekonomi, politik disesuaikan dengan pada zaman dulu, maka dari itu dengan
diadapatasinya naskah semar gugat saat ini maka kehidupan sosial, ekonomi,
politik akan disesuaikan dengan zaman ini dan tidak terlihat kuno.
Secara
bentuk yang akan disajikan kontekstual adalah surealis yang mendobrak realis. Jenis
pertunjukan/ naskah adalah tragedi komedi.
Struktur
dramatik dari pertunjukan Semar Gugat Studi Panggung 35 adalah :
1.
Permulaan
2.
Konflik
3.
Perubahan
4.
Kekacauan
5.
Kesadaran
6.
Keputusan akhir
Tiga
kata kunci / premis :
1.
Cinta
2.
Amarah
3.
Hasrat
Gaya
naskah Semar Gugat Studi Panggung 35 menggunakan Gaya mewah ( kerajaan harta
tahta wanita).
Semoga
kegiatan dan proses ini bisa terus di jalani sebaik mungkin dengan kegembiraan
dan rasa iklas agar terciptanya insan teater yang kuat dalam karakter, tubuh,
pemikiran.
Jangan
lupa bahwasannya kerja teater adalah kerja kolektif, perlunnya kebersamaan
dalam diskusi dan saling mendukung, untuk memecahkan hambatan dan meraih tujuan
yang diharapkan.
Terima
kasih kepada narasumber
Terima
kasih kepada seluruh pihak yang terkait
Selamat
berposes kembali
Semoga
senyum Tuhan selalu membersamai kita
Salam
Jiwa !!
Tidak ada komentar: