Naskah MALAM TERAKHIR Karya Yukio Mishima
MALAM TERAKHIR (Sotoba Komachi)
Karya Yukio Mishima
Judul Naskah :
Malam Terakhir
Penulis Naskah :
Toto Sudarto Bachtiar
Halaman : 19
Halaman
Tahun Naskah : -
Kota/Negara : -
Jenis Naskah : Karya Terjemah
Judul Naskah Asal : Sotoba Komachi
Penulis Naskah Asal : Yukio Mishima
Tahun Naskah Asal : 1952
Kota/Negara : Jepang
Genre terkait : Drama, Filosofis,
Melankonis, Simbolisme
Jumlah Babak : -
Jumlah Adegan : -
Jumlah Tokoh : 13
Daftar Tokoh :
PEREMPUAN TUA
PENYAIR
Laki-Laki Pertama
Laki-Laki Kedua
Laki-Laki Ketiga
Perempuan Pertama
Perempuan Kedua
Perempuan Ketiga
Agen Polisi
Beberapa Penari
Beberapa Pasangan Kekasih
Beberapa Pengemis
Beberapa Pelayan Rumah Makan
Gambaran Latar :
"Malam Terakhir" cenderung
bersifat umum dan simbolik. Drama ini kemungkinan besar terjadi di sebuah
ruangan tertutup, seperti kamar atau taman yang sepi, pada suatu malam yang
sunyi. Waktu yang digambarkan dalam drama ini adalah perbandingan antara masa
lalu yang penuh kecantikan dengan masa sekarang yang sudah menua. Latar waktu
ini tidak terikat pada tahun tertentu, namun lebih mengacu pada perjalanan
hidup manusia secara umum. Elemen-elemen Jepang mungkin tersirat dalam suasana
dan simbolisme yang digunakan, namun fokus utama adalah pada dialog dan tema
universal tentang kehidupan, kematian, dan keindahan yang fana.
Kata
Kunci Terkait
: Kecantikan, Kematian, Filosofi, Existensialisme
Informasi
lain : Naskah ini sangat dipengaruhi
oleh konsep mono no aware dalam budaya Jepang, yaitu kesadaran akan
keindahan yang fana dan kesedihan yang menyertainya. Konsep ini tercermin dalam
penokohan perempuan tua yang meratapi kecantikannya yang telah pudar.
Sinopsis
"Malam Terakhir" adalah sebuah drama yang mengisahkan
pertemuan antara seorang perempuan tua bernama Komachi dan seorang penyair muda
di sebuah taman pada malam hari. Komachi, yang dulunya dikenal akan
kecantikannya yang memukau, kini telah menua dan merenungkan perjalanan
hidupnya. Melalui dialog yang mendalam, keduanya membahas tentang kehidupan,
kematian, cinta, dan keindahan.
Tidak ada komentar: