"Semoga senyum Tuhan selalu menyertai aktivitas kita selaku khalifah di muka bumi hingga nafas terakhir tersenyum berpapasan Tuhan"

Ben Go Tun - MILAD 31 Teater Awal Bandung

November 20, 2019
Foto Pementasan Ben Go Tun - Teater Awal Bandung
Pementasan Ben Go Tun - Teater Awal Bandung


Naskah Ben  Gotun ini berkisah tentang tokoh yang berpura pura, menjadi seseorang yang bisa dianggap penting, salah satu diantaranya, seolah-olah menjadi pahlawan kebangsaan, dan seniman, wartawan, dukun dan semua itu hanya kemunafikan belaka, semua tokoh yang memerankan itu penuh kepura puraan, dan omongan yang mereka nyatakan bukanlah hal-hal yang terjadi sebenarnya. Banyak kemunafikan dan kebohongan yang dibangun untuk membuat peristiwa dramatiknya.  
Naskah “Ben Gotun” adalah naskah satire, yang mana di dalamnya menceritakan wujud-wujud kepalsuan dari jati diri masing-masing tokoh.
Siapa sangka, tokoh yang mengaku seorang veteran hebat, bernama Johan Budiman adalah seorang pecundang yang mengarang cerita supaya namanya bisa terkenal di media massa. Dalam usahanya, Johan Budiman rela melakukan apa saja agar niatnya tersebut tercapai. Keinginan yang menggebu-gebu dari seorang Johan Budiman akhirnya dimanfaatkan oleh seorang wartawan yang pandai membuat kebohongan, dan Johan Budiman dapat dengan mudahnya diperas oleh wartawan tersebut dengan iming-iming namanya bisa terkenal di media massa. Merasa ditipu, akhirnya Johan Budiman menyuruh pembantunya untuk mencarikannya dukun agar bisa membalas dendam kepada wartawan tersebut.
Kepalsuan berantai pun berlanjut, ternyata dukun yang diutus adalah dukun gadungan yang hanya ingin memanfaatkan situasi Johan Budiman. Namun akhirnya semua kepalsuan terbongkar dengan salah satu tokoh berpakaian militer, yang memaksa semuanya untuk mengakui kesalahan masing-masing tokoh. Merasa terdesak, akhirnya satu-persatu tokoh mulai mengakui kesalahannya masing-masing. Namun siapa sangka, tokoh berpakaian militer yang membuat semua kepalsuan terbongkar adalah seorang pasien rumah sakit jiwa? Ia mencuri pakaian militer tersebut dari tokoh tukang penjahit.
Kemudian adanya kehadiran sosok Amat yaitu seorang tukang warung mempunyai kepribadian lugu, jujur dan baik. Tokoh ini selalu mengatakan hal yang sebenarnya terjadi dan menjadi centralistik untuk dramatik adegan yang ada di naskah ini, dan tokoh Amat ini diperankan oleh Zamzam Piter, dia berhasil memainkanya dengan baik, sehingga dapat dinikmati sekali oleh penonton.
Naskah “Ben Go Tun” menggambarkan serta mengajarkan kita untuk tidak hanya melihat sesuatu dari bentuk fisiknya. Seperti halnya pepatah mengatakan   “Don’t Judge A Book By it’s Cover” -- Banyak pesan-pesan yang terkandung dalam naskah ini sehingga naskah ini sangat edukatif.
Secara konsep garap pun tidak terlalu banyak perubahan dan diadaptasi , penggarap berusaha untuk setia pada naskah, apa yang di inginkan naskah dan penggarap berusaha mewujudkan dengan baik dalam panggung atau pertunjukan teater. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.