"Semoga senyum Tuhan selalu menyertai aktivitas kita selaku khalifah di muka bumi hingga nafas terakhir tersenyum berpapasan Tuhan"

Restoran Anjing - MILAD 32 Teater Awal Bandung

November 20, 2019
Foto Pementasan Restoran Anjing - Teater Awal Bandung
Pementasan Restoran Anjing - Teater Awal Bandung

POSMA (Pekan Orientasi Mahasiswa) merupakan suatu kegiatan awal bagi peserta didik baru yang akan menempuh jenjang perguruan tinggi. Dengan diadakannya POSMA sebagai awal pengenalan lingkungan kampus. Acara POSMA yang memiliki tujuan awal sebagai pembentukan watak bagi mahasiswa baru, justru dijadikan ajang perpeloncoan yang dilakukan senior kepada mahasiswa baru yang menjadi awal permasalahan dari pementasan ini.
            Penggambaran masyarakat Indonesia yang mudah terpengaruh dan reaksioner tergambar pada sosok Judin, kemudian sosok mahasiswa “Abadi” yang digambarkan sebagai karakter mahasiswa perlente, masa bodo dan memiliki otak mesum, selain itu adanya sosok Cumlaude yang berkarakter lugu, akademisi yang memiliki daya nalar yang luas sehingga selalu menjadi solusi bagi kedua kawannya. Mereka adalah tiga sekawan yang selalu menjadi panitia posma dari tahun ke tahun.
            Awal terbentuknya Restoran Anjing sebagai ide dan gagasan mahasiswa untuk membuka ladang usaha yang diakibatkan dari sebagai permasalahan yang timbul.
            Pementasan Restoran Anjing merupakan sebuah kritik pada perpeloncoan-perpeloncoan yang sering dialami mahasiswa baru, dinamika politik kampus, sikap mahasiswa-mahasiswa Indonesia, sampai birokrat kampus.
            Pandangan secara umum menurut penulis, mencoba menhubungkan dengan peristiwa yang terjadi pada saat ini, diambil dari beberapa permasalahan dalam naskah kemudian berhubungan dengan kondisi peristiwa yang terjadi pada kondisi real.  
Dikutip dari Liputan6.com, Jakarta - Orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) kerap disalahartikan oleh para senior. Tak jarang, mereka semena-mena saat memperkenalkan sekolahnya ke para junior. Tak jarang juga menggunakan kekerasan.Tercatat ospek dengan kekerasan ini berulang kali terjadi dan mencoreng pendidikan di Indonesia. Bahkan, beberapa ada yang sampai meninggal dunia.   
Kemenristek Dikti sebenarnya sudah membuat pedoman agar ospek dilakukan sesuai aturan,salah satu yang tertulis, yakni asas demokratis, yang berarti kegiatan dilakukan berdasarkan kesetaraan dengan menghormati hak dan kewajiban setiap pihak yang terlibat. Asas humanis, yaitu PKKMB dilakukan atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, prinsip persaudaraan, dan anti kekerasan.
Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi ospek yang melampaui batas. Berikut beberapa ospek yang mencoreng dunia pendidikan Tanah Air:
 Opsek Minum Ludah di Universitas Khairun
Orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) di Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara, kembali mencoreng dunia pendidikan Indonesia. Mahasiswa baru disuruh meminum ludah dan berjalan jongkok.
Rektor Unkhair Ternate, Husen Alting, mengatakan masa orientasi itu dilakukan pada Fakultas Perikanan dan Kelautan, yang dilaksanakan 29 Agustus 2019.
Dalam hasil pemeriksaan, empat mahasiswa senior ditetapkan sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam kejadian itu. Mereka di antaranya berinisial FSMA, AE, LM dan NSF dari Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan.Husen mengatakan, dari hasil pemeriksaan, mereka telah terbukti melanggar akademik dan kode etik mahasiswa. Karenanya, empat mahasiswa tersebut diberikan sanksi berupa skorsing.
 beberapa data dan fakta yang diambil dari media tentang beberapa kejadian yang berhubungan dengan orientasi mahasiswa, jadi Saini K.M membuat naskah ini bertujuan edukatif, salah satunya untuk memberikan penyadaran tentang sesuatu hal yang berlebihan itu tidak baik.
 Hubunganya dengan beberapa peristiwa yang terjadi,  pada peristiwa malari salah satunya kemudian ada korelasinya dengan pandangan politik kampus dan keadaan aktivis – aktivis kampus dari setiap kampusnya yang sedang mempunyai eksistensi tinggi, dan keberlangsungan politik kampus pada saat itu memang menjadi tolak ukur dan dipandang ancaman bagi kepemerintahan dan elit politik.
Secara konsep garap, Ekky Abeng selaku sutradara tidak mengadaptasi naskah ini ke zaman sekarang, bahkan menjadikan nuansa tahun 1976 itu hadir dalam panggung pertuntjukan Restoran Anjing ini, dengan detail artistik dan ruang serta kostum yang membangun suatu peristiwa ini, menjadikan penonton ikut larut dalam suasana tahun 1976.
Dengan pendekatan pemeranan realisme stanilavski, aktor aktor yang bermain sangat mempunyai refresentasi terhadap peran dan kondisi peran, untuk membuat suatu pertunjukan realis yang baik dan penonton ikut hanyut dalam pertunjukan.
Hasilnya pertunjukan ini memberikan dampak positif bagi Teater Awal Bandung dari setiap apresiator yang menonton pertunjukan ini.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.