"Semoga senyum Tuhan selalu menyertai aktivitas kita selaku khalifah di muka bumi hingga nafas terakhir tersenyum berpapasan Tuhan"

Dunia dalam panggung pandemi -- Pandangan pandemi dari pelaku Seni Pertunjukan

Maret 28, 2020



Kami betul-betul terpukul dengan peristiwa yang terjadi saat ini. “Dunia sedang sakit”. Permasalahan yang sangat besar, permasalahan yang sangat signifikan kita dapatkan -- Pandemi.

“Dunia dalam panggung pandemi” -- Tidak ada cara lain selain kita tabah menerimanya.

Tentang kejadian saat ini, mungkin dalam sudut pandang yang berbeda, kita sebagai pelaku penggiat seni, pelaku panggung, banyak sekali kerugian yang kita dapatkan dengan jadwal yang tidak jadi pentas ataupun ditunda, bahkan persiapan yang sudah tejadi beberapa bulan lamanya kini harus lerai terjadi di tunda.

Dengan adanya virus COVID-19 ini atau disebut corona virus, mau tidak mau kita harus taat terhadap kebijakan apa yang diinstruksikan pemerintah untuk kebaikan kita bersama, kita bisa bersama melawan corona!

Firman Setang - Ketua Umum Teater Awal Bandung

“Dunia dalam panggung pandemi”.
Semoga senyum Tuhan selalu menyertai aktivitas kita selaku khalifah di muka bumi hingga nafas terakhir tersenyum berpapasan Tuhan.

Dalam roda organisasi yang segala sesuatunya sudah dirancang dan ditetapkan, termasuk agenda-agenda terdekat kita yang akan kita laksanakan dalam waktu terdekat ini, sedikitnya terhambat dengan adanya gerakan Social Distancin dari pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19 dan kebijakan universitas untuk mensterilisasi kampus.

Akhirnya kita harus merancang ulang kembali agenda yang sudah ditetapkan waktu pelaksanaannya, dan kita harus menuruti segala kebijakan pemerintah dan pihak universitas.

Dengan beberapa agenda yang akan kita laksanakan, tidak menjadi hambatan untuk tetap berproses. Kita tetap mengoptimalkan proses meskipun dengan kemasan dan metode yang berbeda, agar tetap tercapai tujuan yang telah kita usung dari awal.

Semoga dengan adanya peristiwa ini, bisa dijadikan pembelajaran kita agar lebih sadar dan peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan kesehatan orang-orang disekitar kita, dan mudah-mudahan proses kita tetap terjaga dan tetap maksimal sesuai yang kita harapkan.


Sultan SilengDivisi Pagelaran Teater Awal Bandung

“Dunia dalam panggun pandemi”.

Hal yang terpenting adalah kita harus mengubah metode kita, karena bagaimanapun halangan dan rintangan, ya.. show must go on, proses harus tetap berlangusung. Hanya saja pada pelaksaan pertunjukannya ya kita bakal menunda di bulan april mendatang karena wabah ini, karena pandemi ini.

Ya.. yang penting pada jaga kesehatan dah, makan yang teratur, istirahat yang cukup ngeri sekarang mah batuk dikit ge, ah udah parah dah.

Urusan pertunjukan mah ya nanti kita atur ulang jadwalnya karena bulan april itu akan kita tunda. Udah sih segitu aja. Yang penting cukup api aja yang padam, cukup virus aja yang padam, Semangatnya jangan pada padam. Salam Jiwa!!


Ilyas MateSutradara Studi Panggung 32 Teater Awal Bandung

“Dunia dalam panggung pandemi”.

Semoga senyum Tuhan selalu menyertai aktivitas kita selaku khalifah di muka bumi hingga nafas terakhir tersenyum berpapasan Tuhan.

Kami selaku penggarap, benar-benar bingung ketika dihadapkan dengan kondisi seperti ini. Pandemi -- Corona virus. Itulah yang sedang dihadapi oleh kita semua. Mau tidak mau, kita harus menerimakan apa yang telah terjadi saat ini. Kebijakan pemerintah, kebijakan kampus, yang harus kita terima dengan legowo.

Beberapa agenda pun kita tunda untuk mentaati kebijakan pemerintah. Saya selaku penggarap, menerima apa yang telah terjadi saat ini, khususnya saya harus menerapkan beberapa metode yang akan saya kasihkan ke aktor, khususnya metode pelatihan. Diantaranya saya melakukan metode pelatihan basic, khususnya metode daring. Itu merupakan hal yang sangat bisa kita lakukan untuk sekarang, untuk komunikasi, kemudian untuk jalur koordinasi antar aktor kemudian dengan saya sebagai penggarap, kemudian untuk tim pelengkap yang lainnya pun sama. Melakukannya secara bertahap. Mereka melakukannya dengan eksplorasi di rumah, di kosannya masing-masing. Untuk pemantauannya saya lakukan dengan sendiri, melihat perkembangan aktor-aktor saya sendiri. Mungkin ini adalah cara terbaik untuk kita lakukan, proses tetap berjalan latihan tetap berjalan tetap jaga kesehatan.

Apapun yang terjadi kita mentaati beberapa kebijakan pemerintah, kampus dan kita juga sedang merencanakan apa yang akan kita lakukan setelah sosial distancing ini. Semoga hal besar ini menjadi peristiwa yang baik bagi kita semua karena sejatinya tidak ada tanggal merah untuk seorang aktor.


Halim ApuStage Manager Studi Pangung 32 Teater Awal Bandung

Melihat kejadian hari ini tentunya ini tidak ada yang bisa disalahkan dan dibenarkan. Melihat informasi-informasi yang berkembang mengenai wabah COVID-19 atau corona, tentu saja itu menjadi sebuah bencana bagi kita semua, bahkan dalam hal teater terutama, disini menjadi hal yang cukup sulit untuk kita mencari soslusi yang pas, karena sejatinya untuk teater itu proses yang tidak ada hentinya.

Dan untuk proses kita masih bisa dengan metode-metode yang dirubah. Metode dan penjadwalan-penjadwalan yang dirubah. Akan tetapi, kita sebagai penggiat teater, kita tetap butuh panggung, dimana panggung itu membutuhkan apresiator atau massa yang berkumpul cukup banyak. Mengingat kejadian hari ini, akan cukup susah. Dengan adanya seperti itu, kita akan menunda dan akan tetapi kita masih melanjutkan proses yang berbeda dan penjadwalan-penjadwalan yang berbeda secara intensitas berlatih untuk teman-teman di ranah art dan non-art.

Bui dalam jeruji. Meskipun kita mengisolasi diri, proses pengkaryaan harus tetap berjalan, dengan apa yang kita bisa.


Ekky AbengSutradara P-Peling Teater Awal Bandung

“Dunia dalam panggung pandemi”, atau saya lebih senang menyebutnya “Teater dalam panggung pandemi”.

Aktivtas kesenian padam seketika, dan aktivitas manusia pun jadi dibatasi. Namun bagaimana dengan dunia teater? Tak berbeda jauh. Proses berlatih, proses persiapan produksi, yang memang sudah berjalan dengan tempo yang tidak singkat ini terpaksa harus berhenti sejenak. Roda kebiasaan pun menjadi berbalik 180 derajat. Semua kebingungnan, apa yang harus dilakukan selama masa #dirumahaja.

Ini bukan kesalahan siapapun dan kita pun tidak berhak menyalahkan siapapun. Ya, ini merupakan fenomena alam yang harus kita terima dengan bijak dan deawasa. Namun pada kondisi seperti inilah mari kita sejenak untuk merenung dan merefleksikan diri.

Bentuk latihan olah sukma akan menjadi sangat efektif pada kondisi yang seperti sekarang ini, kalaupun kita harus melakukannya di tempat masing-masing. Saya selaku penggarap pun berusaha untuk meyakinkan diri sendiri dan juga para aktor agar bisa tetap fokus dan berlatih, semakin melatih daya peka kita terhadap kondisi yang telah terjadi saat ini. Langkah-langkah latihan basic pun kami lakukan, diantaranya yaitu latihan online. Kita berdiskusi online, kita membedah naskah secara online, melatih tubuh, vokal, dan juga sukma kita secara online. Yah, tetap terus berupaya agar tetap tenang, dan sebisa mungkin, terus menerus untuk melakukan proses kita untuk teater.

Kalau sekarang dunia boleh menyuarakan dengan tagar #StayAtHome maka kita boleh menyuarakan dengan tagar #StayOnProccess, karena kita sangat merindukan panggung kita sendiri, yaitu PANGGUNG TEATER.

Berikut ini full video - short documenter dari Dunia dalam panggung pandemi – Teater Awal Bandung:


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.