"Semoga senyum Tuhan selalu menyertai aktivitas kita selaku khalifah di muka bumi hingga nafas terakhir tersenyum berpapasan Tuhan"

{Puisi} Aku Ingin Pulang, Ibu - Habibar

Mei 17, 2020

{Puisi} Aku Ingin Pulang, Ibu - Habibar


sejujurnya, aku ingin pulang, ibu
pulang ke hangat pelukmu
pulang ke dermaga kasihmu
pulang ke benua cintamu

aku ingin pulang, ibu
menikmati nasi goreng buatanmu
meneguk kopi menghisap rokok
bersama bapak di pelataran rumah
saat sang fajar menyapa

tapi jalanan yang tercemar virus
dan cita-cita yang belum tergapai
tak mengizinkanku pergi
mereka terus mengetuk pintu kosku
ketika malam tiba
menyingkapkan selimut
ketika aku tidur

aku ingin pulang, ibu
tapi tanggung jawab yang besar
tak mengizinkanku pergi

malam itu, seseorang datang menjemput dalam mimpiku
membawaku ke suatu tempat
yang sama sekali tak kukenal
aku ingin pulang, kataku
ia tak menjawab
aku ingin rumah, kataku
ia tak menjawab
pulangkan aku ke rumah, kataku
kau tak pernah punya rumah, jawabnya

menapaki tangga-tangga nada
melihat ritme berlarian mengejar tempo yang tak teratur
menyaksikan dinamika membakar serumpun timbre
semuanya meledak
menciptakan tsunami suara yang merusak gendang telinga

aku ingin pulang, ibu
tapi tanggung jawab yang besar tak mengizinkanku pergi

desa menyepi
kota menjadi sunyi
negara pun mati
kemacetan yang biasanya dibenci
menjadi rindu yang tak tertahankan
bagai tubuh yang kekurangan darah
jalanan kehilangan mesin
yang biasa mengalir
di saraf-saraf aspalnya

orang-orang mengurung diri
dalam bangunan tak berjalan
tak ada yang belanja
tak ada yang kencan
tak ada yang bercinta
semunya sedih memikirkan
nasib hidup empat belas
hari ke depan

aku tak bisa pulang, ibu
sebelum semua ini selesai

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.