"Semoga senyum Tuhan selalu menyertai aktivitas kita selaku khalifah di muka bumi hingga nafas terakhir tersenyum berpapasan Tuhan"

Bedah Naskah Kisah Perjuangan Suku Naga oleh Irwan Guntari | Teater Awal Bandung

Juni 06, 2022


Hal yang pertama kali perlu dilakukan oleh seorang sutradara dalam menggarap sebuah pementasan teater yaitu membedah, memahami naskah yang akan di pentaskan.
- Irwan Guntari


Sejalan dengan kalimat yang diucapkan oleh om Irwan Guntari tersebut, juga menuju berjalannya proses studi panggung ke-34. Teater Awal Bandung mengadakan bedah naskah "Kisah Perjuangan Suku Naga" karya W. S Rendra, hal ini ditujukan agar seluruh tim yang terlibat, dapat memahami lebih dalam naskah yang akan di garap oleh masing-masing elemen agar menyatu dalam satu pertunjukan yang utuh, mengingat kerja teater adalah sebuah kerja kolektif.

Pembahasan diawali dengan mengulas riwayat dan latar belakang dari penulis naskah yang bersangkutan. Penting sekali untuk mengetahui hal tersebut, karena pemikiran-pemikiran dalam suatu naskah adalah perwakilan dari pemikiran dari penulis itu sendiri.

Sebagaimana Rendra yang mempunya latar belakang sastrawan, aktivis, dan juga pelaku teater, ia menuangkan keresahan yang terjadi di masa itu dalam naskah teater, salah satunya yaitu naskah berjudul "Kisah Perjuangan Suku Naga". Kecenderungan dari naskah-naskah yang dibuat oleh Rendra bersinggungan dengan kekuasaan.

Naskah inipun tak lepas dari pembahasan tersebut, apalagi naskah ini lahir pada era orde baru. Bahkan naskah ini sempat di penjarakan, sampai setelah selesainya orde barulah naskah ini kembali dibebaskan dari krangkeng pemikiran.

Pembahasan mengenai segmentasi sosial antara kehidupan dan perilaku tradisional serta modernisasi menjadi konflik yang timbul pada naskah. Dimana pucuk dari konflik tersebut tentunya bermuara di wilayah kekuasaan selaku penentu kebijakan. 

Lebih spesifiknya lagi, salahsatu sarkastik yang muncul pada naskah ini yaitu soal pola dan gaya pembangunan masa orde baru yang dapat kita lihat dari beberapa laku adegan dan dialog-dialog pada beberapa tokoh yang hadir dalam naskah.

Selain itu, peristiwa yang terjadi pada kurun waktu dan ruang tersebut juga tak lepas hubungannya dengan peristiwa dunia. Salahsatu gagasan yang timbul dan saling berkorelasi ini yaitu soal dunia ketiga.

Lebih jauhnya lagi, om Irwan Guntari mengajak pada seluruh tim untuk terus mencari dan menggali lebih jauh lagi tentang latar belakang serta pemikiran penulis, peristiwa yang terjadi pada tahun dimana naskah dibuat dan dilahirkan, serta lebih dalamnya lagi pada setiap tokoh yang mempunyai karakter serta pemikiran yang unik (tiap-tiap tokoh mempunyai perannya masing-masing untuk saling melengkapi pada satu tema besar yang membawa satu keutuhan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis).

Semoga kegiatan yang berhubungan olah pikir seperti ini selalu dan terus dilakukan seiring berjalannya proses olah tubuh, sukma dan lainnya agar terciptanya insan teater yang kuat dalam karakter, tubuh, pemikiran.
Dan semoga senyum Tuhan selalu menyertai aktivitas kita selaku khalifah di muka bumi hingga nafas terakhir tersenyum berpapasan Tuhan.

(Bandung, 6/6).

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.