"Semoga senyum Tuhan selalu menyertai aktivitas kita selaku khalifah di muka bumi hingga nafas terakhir tersenyum berpapasan Tuhan"

Day 3 - Teater On Class Pemeranan

 

Day 3 - Theater On Class "Pemeranan"

Pemeranan merupakan salah satu elemen penting dalam seni teater, bahkan pemeranan sendiri merupakan inti dalam seni teater, tanpa pemeranan atau aktor tentu saja teater tidak dapat berjalan sekalipun elemen lain terlibat didalamnya.

 

Dalam THEATER ON CLASS Teater Awal Bandung yang diadakan selama beberapa minggu, pemeranan memiliki 6 pertemuan yang membahas dan mempraktikan hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana pemeranan dapat membentuk seorang aktor yang baik.

 

Dalam seni Teater, pemeranan identik dengan akting. Sedangkan akting sendiri merupakan penampilan pemeran melalui gerak tubuh, ekspresi wajah, dan emosi ketika  memerankan tokoh cerita di hadapan penonton.

 

Pemeranan dalam teater cukup berbeda dengan pemeranan yang dilakukan dalam film. Dalam berteater, aktor yang bermain memiliki beberapa hal yang harus lebih ia perhatikan dibandingan aktor dalam film.

 

Aktor sendiri merupakan seseorang yang sedang bermain seolah-olah menjadi, atau seseorang yang berperan sebagai pelaku dalam suatu kejadian penting.

 

Dalam berteater, Aktor diharuskan memiliki kemampuan dalam merespon ruang. Ruang merupakan suatu wadah yang meliputi tempat dan waktu. Ruang merupakan nafas seni yang sangat dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Stanilavski menyebutkan ada beberapa Teknik yang digunakan actor dalam merespon ruang.

 

1. Objektivitas (keinginan yang jelas dan tujuan yang jelas)

2. Uniti atau satu kesatuan atau sebab akibat

3. Imajinasi

4. Mengolah Tindakan fisik

5. Mengolah memori emosi

 

Merespon ruang merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap aktor, seorang aktor harus pandai merespon ruang baik artistik real ataupun simbolik. Salah satunya dilakukan dengan mengolah tubuh.

 

Dalam menjalani proses Latihan menuju pementasan, olah tubuh menjadi penting dilakukan seorang aktor. Olah tubuh membantu aktor melenturkan dan menganali tubuhnya sendiri, kebiasaan mengolah tubuh akan membantu tubuh terbiasa dalam merespon ruang yang ada. Sehingga dapat memunculkan kesempurnaan dan kemampuan improvisasi respon sekitar.

 

Selain merespon ruang, mengekspresikan Bahasa merupakan hal yang juga diperlukan aktor dalam bermain peran. Hal ini diperlukan aktor untuk penyesuaian dan penyeimbangan tatanan setiap kata, wajah, dan jiwa. Karena perbedaan ekspresi yang dilakukan dengan sebuah kalimat tentunya akan menghasilkan makna yang berbeda.

 

Berhasil atau tidaknya penyampaian suatu dialog akan bergantung pada bagaimana aktor memahami dialog dan ekspresi, yang kemudian dapat dibaca melalui ekspresi wajah dan gerak tubuh. Ekspresi Bahasa akan menghasilkan emosi, emosi akan membawa pesan pertunjukan sehingga dapat dimengerti oleh penonton.



Dalam melatih ekspresi Bahasa, logika berdialog menjadi poin penting dalam penyampaiannya. Logika berdialog merupakan suatu Bahasa dari hasil pematangan pikiran yang dituangkan menjadi tanda seperti kata yang diucapkan atau dituliskan menjadi kalimat, yang memiliki pesan atau informasi secara rasional.

 

Memunculkan logika berdialog harus dimulai dari mencari sebab akibat dari alasan teks dihadirkan dalam naskah. Alasan-alasan tersebut dapat berupa penyebab terjadinya peristiwa, akibat terjadinya peristiwa, hubungan sebab-akibat, maupun urutan peristiwa.

 

Hal-hal tersebut merupakan hal yang harus dilatih dan dimiliki aktor Ketika ingin mementaskan pertunjukan yang bagus dan sampai dengan baik kepada penonton.

 

Seluruh hal yang dipelajari dalam Theater On Class "Pemeranan" akan dipraktekan dalam proses Studi Panggung Angkatan 35!  Ikuti prosesnya dalam All social media Teater Awal Bandung!

 

Salam Jiwa !!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.