"Semoga senyum Tuhan selalu menyertai aktivitas kita selaku khalifah di muka bumi hingga nafas terakhir tersenyum berpapasan Tuhan"

Naskah LAUTAN BERNYANYI Karya Putu Wijaya

Maret 15, 2024

 

LAUTAN BERNYANYI

Karya Putu Wijaya



Lakon Drama dengan judul “Lautan Bernyanyi” karya Putu Wijaya yang disusun pada tanggal 2 Desember 1980 di Jakarta. Mengangkat nilai-nilai tradisi masyarakat bali juga nilai-nilai spritual, melalui lakon drama “Lautan Bernyanyi” ini Putu Wijaya menuangkan kritik terhadap kebiasaan masyarakat Bali yang kental akan tradisi-tradisi dan kepercayaan terhadap mitos-mitos, melalui sudut pandang tokoh Kapten Leo yang lebih mengedepankan logika dan tidak mempercayai mitos. Drama Lautan Bernyanyi tidak hanya menyajikan pertentangan antara pemikiran modern dan tradisi masyarakat serta kepercayaan terhadap mitos-mitos akan tetapi juga menyajikan persoalan-persoalan sosial, historis, serta psikologi pada tokoh-tokohnya.

            Lakon drama ini adalah sebuah lakon yang menggambarkan ketidak mengertiannya seorang pelaut bernama Kapten Leo yang kandas di Pantai Sanur Bali, yang konon dikenal sebagai Pantai yang penuh dengan ilmu hitam. Kapten Leo tidak percaya bahwa kandasnya kapal “Harimau Laut” ialah akibat kutukan dewata. Ia menganggap kandasnya kapal tersebut akibat pelaut yang tidak disiplin. Namun sebaliknya Juru masak kapal yang dipimpin oleh Kapten Leo yaitu Comol percaya bahwa kandasnya kapal “Harimau Laut” ialah akibat kutukan dewata. Sementara itu anak buah – anak buah dari kapal yang di pimpin oleh Kapten Leo memilih untuk hidup bersama masyarakat Bali. Dan salah satu anak buah dari kapal tersebut membawa kabur dan menitipkannya di kapal itu, seorang gadis keturunan Leak ini ialah Dayu Badung yang memiliki penyakit cacar. Sehingga terjadilah perdebatan antara Kapten Leo dan Comol. Di satu sisi Comol yang menganggap perempuan itu adalah sebuah malapetaka, di sisi lain Kapten Leo tidak menghiraukannya.

            Pertentangan antara pemikiran modern dan tradisi serta kepercayaan terhadap mitos-mitos di masyarakat menjadi Paradoks dalam lakon drama Lautan Bernyanyi karya Putu Wijaya ini. Peradoks ini pun terdapat pada tokoh yaitu Kapten Leo. Disatu sisi Kapten Leo tidak percaya akan takhayul dan mitos-mitos, disatu sisi lain ia pun menganggap adanya Mitos bahwasanya jika seseorang mendengar Lautan Bernyanyi ataupun suara-suara yang muncul dari laut dianggap sebagai kutukan (yang mendengar akan mendapatkan mala petaka). Oleh karenanya kandasnya kapal “Harimau Laut” ini menjadi perdebatan antara kapten dan semua anak buahnya 


Download Naskah LAUTAN BERNYANYI lengkap dibawah ini ...



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.